Senin, 16 September 2013

Anatomi Alat – Alat Reproduksi Wanita

Dibagi dalam 2 golongan :
                    I.            Genitalia EXTERNA, pada umumnya disebut vulva ( labia majora dan minora).
                  II.            Genitalia INTERNA.

Genitalia EXTERNA
Meliputi semua organ – organ yang didapatkan antara os pubis, ramus inferior dan perineum yaitu :
1.       Mons Veneris / Mons Pubis
2.       Labia majora dan Labia minora
3.       Clitotris
4.       Vestibulum
5.       Hymen
6.       Urethra
7.       Beberapa kelenjar lender ( Bartholini dan Skene )



Mons Veneris :
Ø  Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan symphisis pubis.
Ø  Setelah pubertas, kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut.

Labia Majora :
Ø  Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang.
Ø  Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perineum, yang disebut commisura posterior ( frenulum ).
Ø  Terdiri dari 2 permukaan :
     - Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
     - Bagian dalam, menyerupai selaput lender dan mengandung banyak kelenjar sebasea.
Ø  Homolog dengan scrotum laki – laki.

Labia Minora :
Ø  Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia majora.
Ø  Kedua lipatan tersebut ( kiri dan kanan ) bertemu di atas ( preputium clitoridis ) dan di bawah clitoris ( frenulum clitoridis ).
Ø  Di bagian belakang, kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vaginea bersatu juga, disebut fourchet ( hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak ).

Clitoris :
Ø  Merupakan suatu tunggul yang erectile.
Ø  Mengandung banyak urat – urat saraf sensorik dan pembuluh – pembuluh darah.
Ø  Analog dengan penis laki – laki.

Vestibulum :
Ø  Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh clitoris, dorsal oleh fourchet.
Ø  Pada vestibulum terdapat muara – muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang kecil yaitu :
     2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat di samping dan agak kebelakang dari introitus vaginae.
      2 muara dari kelenjar Skene di samping dan agak dorsal dari urethra.


Gl. Vestibularis majoris Bartholini :
Ø  Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.
Ø  Mengeluarkan secret mucus terutama pada waktu coitus.

Hymen ( selaput dara ) :
Ø  Berupa lapisan yang tpis dan menutupi sebagian besar dari intritus vaginae.
Ø  Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar.
Ø  Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum.
Ø  Setelah partus, hanya tinggal sisa – sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut carunculae myrtiformis.



Genitalia INTERNA


A.      Vagina :
·        Suatu saluran musculo – membranosa yang menghubngkan uterus dengan vulva.
·         Terletak antara kandung kencing dan rectum
·         Dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm).
·        Pada dinding vagina terdapat lipatan – lipatan yang berjalan cirlulair dan disebut rugae, terutama pada bagian bawah dinding vagina.
·         Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang.
·     Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar – kelenjar sama sekali hingg tak dapat menghasilkan lender, mungkin lebih baik disebut kulit.
·         Ke dalam puncak vagina, menonjol ujung dari cervix.
·         Bagian yang menonjol ke dalam vagina disebut portio.
·         Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian, yaitu :
Fornix anterior
Fornix posterior
Fornix latweral kanan dan kiri
·         Vagina mempunyai fungsi penting :
1.       Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah sewaktu haid dan secret dari uterus.
2.       Sebagai alat persetubuhan.
3.       Sebagai jalan lahir pada waktu partus.
·     Sel – sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini menghasilkan asam susu karena danya bacil – bacil Doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini member proteksi invasi terhadap kuman – kuman.




B.      Uterus :
·     Dalam keadaan tiak hamil, uterus terdapat dalam ruangan pelvis minor di antara vesica urinaria dan rectum.
·   Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum sedangkan permukaan depan hanya di bagian atasnya saja.
·       Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesica urinaria.
·    Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk seperti bola lampu yang gepeng yang terdiri dari 2 bagian :
·       Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri ( dasar rahim ).
·  Pinggir kanan dan kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan parametrium kanan dan kiri.



¥  Ukuran uterus
@  Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda – beda tergantung dari pada :
Ø  Usia
Ø  Pernah melahirkan anak atau belum
o   Pada anak – anak, panjang uterus                              : 2 – 3 cm
o   Pada nulipara                                                             : 6 – 8 cm
o   Pada multipara                                                           : 8 – 9 cm
@  Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda – beda :
o   Pada anak – anak, panjang corpus uteri ½ dari panjang cervix.
o   Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan cervix uteri.
o   Pada multipara, corpus uteri 2x panjangnya cervix uteri.
@  Cavum uteri ( rongga rahim ) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus dan sempit kea rah cervix.
@  Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur ( tuba fralopii ) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim ( canalis cervicalis ).
@ Hubungan antara cavum uteri dan canalis cervicalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara canalis cervicalis ke dalam vagina disebut ostium uteri externum.

Sebenarnya ada 2 buah ostium uteri internum, yaitu :
a. Ostium uteri internum anatomicum, yang benar – benar merupakan batas antara canalis cervicalis dan cavum uteri.
b.    Ostium uteri internum histologicum, ialah tempat pada canalis cervicalis, dimana selaput lender cavum uteri berubah menjadi elaput lender cervix.
Tempat ini letaknya sedikit dibawah ostium uteri internum anatomicum.

@  Bagian cervix antara ostium uteri internum anatomicum dan ostium uteri histologicum disebut isthmus uteri.
Bagian tersebut pat melebar selama kehamilan, dan disebut segmen bawah uterus / rahim ( S.B.R ).
@  Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak vagina disebut :
Portio vaginalis atau portio, sedangkan bagian di atas portio vaginalis disebut portio supra vaginalis.
@  Ostiumuteri externum pada nulipara berbentuk oval dan kecil.
Pada multipara terlihat lebar dan seolah – olah membagi portio dalam 2 bagian : bibir depan dan belakang dari portio.


¥  Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1.       Perimetrium ( lapisan peritoneum ) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
2.       Myometrium ( lapisan otot ), merupakan lapisan yang paling tebal.
Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar pada saat persalinan.
Diantara serabut – serabut otot terdapat pembuluh – pembuluh darah, pembuluh lympha dan urat saraf.

Struktur otot uterus pada waktu hamil
Otot uterus terdiri dari 3 lapisan :
Ø  Lapisan luar :
       Lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju kea rah ligament.
Ø  Lapisan dalam :
     Merupakan serabut – serabut otot yang berfungsi sebagai spincter yang terletak pada ostium internum tubae dan orificium uteri internum.
Ø  Lapisan tengah :
     Terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh pembuluh – pembuluh arah, jadi dinding uterus terutama dibentuk oleh lapisan tengah ini.
      Masing – masing serabut mempunyai 2 lengkungan hingga keseluruhannya berbentuk angka 8, dengan struktur seperti ini setelah persalinan maka serabut – serabut ini berkontridiksi dan menekan pembuluh darah, jadi juga bekerja sebagai penjepit pembuluh darah.

3.  Endometrium ( selaput lendir ), merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum uteri.
Pada endometrium didapatkan lubang – lubang kecil, merupakan muara – muara dari saluran – saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris.
Tebalnya, susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi oleh hormone – hormone ovarium.
Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.

Di bawah pengaruh hormonal, maka lapisan mucosa uterus mengalami perubahan – perubahan tertentu hingga cukup baik untuk implantasi dan untuk member makanan pada ovum.

Perubahan ini terjadi beberapa hari setelah implantasi ovum, dimana sel – sel jaringan ikat ( stroma ) dari endometrium membengkak dan sifatnya berubah, selnya jadi bulat dan vesicular, cytoplasmanya jadi jernih dan sedikit basophil dan dikelilingi membrane yang bening.

Selaput lendir cervix mempunyai sifat yang berlainan. Epitelnya terdiri atas sel – sel berbentuk silinder dan mengeluarkan secret secara terus menerus, sifat secret tersebut sangat dipengaruhi oleh hormone – hormone ovarium.

Sikap dan letak uterus di tengah – tengah rongga panggul dipertahankan oleh :
a.       Tonus uterus sendiri
b.      Ligament – ligament dari uterus
c.       Otot – otot dasar panggul

v  Ligament – ligament uterus, yaitu :
1.       Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan dan kiri dari uterus, meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah – olah menggantung pada tubae.

Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterine, pembuluh lympha dan ureter.

2.       Ligamentum rotundum ( lig. Teres uteri )
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus.
Terdiri dari jaringan otot polos ( identik dengan myometrium ) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam anteflexie.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophied an dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

3.       Ligamentum infundibulo pelvicum ( lig. Suspensorium ovarii )
2 buah kiri dan kanan infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.

4.       Ligamentum cardinal
Kiri dan kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.

5.       Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.

6.       Ligamentum vesico uterinum
Dari uterus ke kandung kencing.





             ¥  Letak uterus :
1.       Ante & Retroflexio uteri :
Sumbu cervix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang, disebut retroflexio.

2.       Ante & Retroversio uteri :
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan, disebut anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.

3.       Position :
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih ke kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso position.

4.       Torsio :
Letak uterus biasanya agak terputar.

¥  Pembuluh darah uterus :
1.       A. uterina :
Berasal dari a. hypogastrica yang melalui lig. Latum menuju ke sisi uterus kira – kira setinggi ostium uteri internum dan member darah pada uterus dan bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan A. ovarica.

2.       A. ovarica :
Berasal dari aorta, masuk lig. Latum melalui lig. Infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak langsung masuk ke dalam vena cava inferior, tapi melalui vena renalis kiri.

¥  Pembuluh lympha dari cervix manuju ke lymphoglandule hypogastricae sedangkan dari corpus uteri sebagian ke lympho glandulae lumbales.

¥  Serat – serat saraf uterus :
Kontraksi dinding uterus adalah autonom, tidak memerlukan rangsang dari susunan saraf pusat.
Serat – serat saraf yang dating vdari susunan saraf pusat rupanya hanya untuk mengkoordiner kontraksi.
Uterus dipengaruhi oleh serat – serat saraf sympatihis maupun para symphatis yang menuju ke ganglion cervical dari Frankenhauser yang terletak di pangkal lig. Sacro uterium.
Rangsangan pada ganglion ini misalnya berupa tekanan oleh kepala anak dapat menguatkan his.

C.    Tuba uterine falopii :
Terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari cornu uteri kanan kiri.
Panjangnya ± 12 cm, diameter 3 – 8 mm.

Pada tuba ini dibedakan 4 bagian :
1.    Pars interstitalis ( intramuralis ) : bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
2.    Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
3.    Pars ampullaris : bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
4.      Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai – umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominal tubae.

Fungsi utama tuba adalah untuk membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke jurusan cavum uteri.



D.     Ovarium :
Ovarium ada 2, kiri dan aknan uterus, dihubungkan dengan uterus oleh lig. Ovarii proprium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantaraan lig. Infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium yaitu arteri dan vena ovarica.

Pada ovarium dibedakan :
1.      Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum Douglas dan permukaan lateral.
2.   Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat dengan uterus ( extremitas tubaria dan extremitas uterina ).
3.     Pinggir yang menghadap ke muka ( margomesovaricus ) melekat pada lembar belakang lig. Latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang menghadap ke balakang ( margoliber ).

Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyateri.
Ovarium terdiri dari bagian luar ( cortex ) dan bagian dalam ( medulla ).
Pada cortex terdapat folikel – folikel primordial.
Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf dan pembuluh lympha.

E.      Parametrium :
Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar lig. Latum disebut parametrium.
Bagian atas lig. Latum yang mengandung tuba disebut mesosalphinx dan bagian caudalnya yang berhubungan dengan uterus disebut mesometrium.
Pada sisi depan lig. Latum berjalan lig. Teres uteri, pada permukaan belakang lig. Ovarii proprium.
Mesovarium merupakan lipatan peritoneum untuk ovarium dan terdapat antara mesosalphinx dan mesometrium.
Lig. Suspensorium ovarii berjalan dari extremitas tubaria ovarii ke dinding panggul.
Pada parametrium ini berjalan ureter, a & v uterina.
Parametrium sebelah bawah yang menyelubungi a & v uterina lebih padat dari jaringan sekitarnya disebut lig. Cardinale.

Pertumbuhan alat kandungan :
Alat kandungan mulai terbentuk pada embrio yang berumur ± 6 minggu.
Alat kandungan terbentuk dari 2 saluran yang disebut saluran Muller.
Kedua saluran Muller ini bersatu di bagian bawahnya untuk membentuk bagian atas dari vagina dan uterus, sedangkan bagian atas tetap terpisah adalah yang menjadi tuba.
Jika penyatuan di bagian bawah dari saluran Muller kurang sempurna maka mungkin terbentuk 2 vagina dan 2 uterus atau satu vagina dan 2 uterus atau satu uterus yang masih mempunyai sekat di tengah, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar